Makanan itu enak. Jika bosan dengan yang satu, kita bisa ganti dengan yang lain. Makan yang itu-itu membosankan, jadi kita harus makan berganti-ganti tiap hari. Lantas bagaimana dengan pasangan kita? Dari menikah sampai hari ini kita melihat yang itu-itu saja. Wajahnya mungkin berubah. Bentuk badannya tidak semenarik dulu. Kata-katanya mulai "kurang waras".
Kita banyak melihat, bercerai sangat mudah dilakukan, bahkan untuk alasan yang remeh, "Sudah tidak cocok." Namanya juga cowok dan cewek. Sudah pastilah tidak cocok. Kalau cocok entar tidak bisa mempunyai anak.Kalau enggak cocok? Yang dicari jalan supaya cocok. Dunia tidak hanya putih. Kalaupun dunia putih semua, pastilah tidak menarik. Dunia penuh warna oleh karena itulah dunia menjadi indah.
Jika tidak bercerai, cara kedua yang ditempuh adalah selingkuh. Ada selingkuh sampai ketahuan. Ada selingkuh sampai menghilang. Atau ada selingkuh berujung menceraikan pasangannya agar dapat menikah. Well, apapun keputusan mereka memang hak mereka. Tetapi sampai sejauh hidup saya sekarang, saya melihat banyak kejadian yang berhubungan dengan hal ini.
Seseorang yang saya kenal, meninggalkan istrinya dan menikah dengan wanita lain. Saat menikah lagi, tidak ada orang yang tahu, sampai beberapa tahun kemudian. Suatu ketika, dia terkenal diabetes. Kakinya diamputasi dan sering drop. Pingsan. Istri mudanya tidak mau merawat. Ia kembali pada istri tuanya. Untungnya, istrinya masih mau merawat.
Seorang kenalan saya juga pernah selingkuh dan meninggalkan istrinya. Istrinya kawin lagi. Beberapa tahun kemudian ia terkena stroke. Tak ada yang merawat. Anak-anaknya juga tidak. Ia meninggal dalam keadaan miskin dan sendirian.
Memang mudah bagi seseorang untuk meninggalkan pasangannya apabila dia memang ber-uang. Berwajah rupawan. Sedangkan pasangannya, mungkin tidak bekerja, "beralih rupa" tidak seperti dulu. Kesalahan sekecil apapun dijadikan alasan untuk berpisah hanya karena ingin "sesuatu yang baru". Tetapi pernahkan kita membayangkan, jika kejadiannya dibalik. Dia tidak tampan/cantik. Perut mulai gendut, atau tidak bekerja karena habis di-PHK. Apakah dia rela untuk ditinggalkan dengan alasan yang sama andai dia dalam posisi "berkuasa"
Menikah tidak semata-mata soal seks. Menikah tidak selalu harus merasa bangga karena mempunyai "sesuatu" untuk dipamerkan ke teman-teman karena memiliki pasangan rupawan. Menikah juga menjadi sahabat. Bantu-membantu. Mengatasi kelemahan pasangan. Menjadi pelengkap kekurangan pasangan.Menikah adalah "aku membahagiakan kamu".
Saya pribadi tidak antiperceraian. Ada saat berbahaya yang mengharuskan demikian, misal, pasangannya ingin membunuhnya. Ini adalah kejadian luar biasa. Saya pribadi tidak mengatakan ini perceraian, tetapi membatalkan pernikahan, karena sudah jelas si pasangan tidak layak dijadikan pasangan. Tidak mungkin ada pernikahan dengan keadaan si pasangan ingin membunuhnya. Sehingga sejak awal seharusnya tidak terjadi pernikahan.
Cerai adalah legal di negara kita. Mengganti pasangan memang tidak melanggar hukum. Selingkuh adalah pilihan. Tetapi cobalah memikirkan masak-masak jika ingin bercerai. Untuk menghindarkan perceraian, sudah seharusnya kita memikirkan masak-masak jika ingin menikah dengan seseorang. Jangan hanya karena "cantik/tampan". Hal-hal seperti ini bisa hilang dalam jangka waktu dekat. Bunga mawar tetap membawa keindahannya meskipun ditanaman dalam pot plastik seharga lima ribu. Tetapi rumput tetaplah rumput meskipun dalam pot dari batu pualam. Jangan mengejar perak dengan melepaskan emas. Anda mungkin tidak melihat "emas" dalam diri pasangan Anda sampai Anda jatuh.
sumber gambar: dailycaring.com
0 comments:
Post a Comment